Biografi Imam al-Baghawi

 
Biografi Imam al-Baghawi
Sumber Gambar: Dok. LaduniID

Daftar Isi Profil Imam al-Baghawi

  1. Kelahiran
  2. Wafat
  3. Pendidikan
  4. Guru-Guru
  5. Murid-Murid
  6. Pujian Para Ulama Kepada Dirinya
  7. Karya-Karya
  8. Chart Silsilah Sanad
  9. Referensi

1. Kelahiran

Syekh Imam al-Baghawi lahir di desa Baghsyur yang disebut juga Bagh, sebuah desa kecil yang subur terletak antara Herat dan Marwarrudz. Dari desa ini cukup banyak lahir ulama-ulama besar. Syekh Imam al-Baghawi dilahirkan pada bulan Jumadil Ula tahun 433 H (menurut riwayat Yaqut ibn Abdullah al-Hamawiy dalam Mu’jam al-Buldan) sementara menurut Ali Ayaziy, Imam al-baghawi lahir pada tahun 438 H tanpa menyebutkan bulannya. Dan menurut penulis kitab al-‘Alam al-Baghawi, Syekh Imam al-Baghawi lahir pada tahun 436 H.

Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad al-Husain ibn Mas’ud bin Muhammad al-Baghawi as-Syafi’i. Nama beliau diberikan oleh orang tuanya adalah al-Husain, dan setelah beliau menjadi tokoh, beliau dikenal sebagai Abu Muhammad al-Husain ibn Mas’ud ibn Muhammad al-Baghawi beserta sejumlah gelar yang menunjukkan bahwa beliau merupakan orang yang ‘alim, seperti al-Imam al-Hafizh, Syaikhul Islam, al-‘Allamah.

Syekh Imam al-Baghawi merupakan ulama yang cukup gigih menyeru ummat untuk tetap berpegang teguh pada al-Qur’an dan as-Sunnah dalam hal apapun, beliau mendapat laqab sebagai Rukn ad-Din, juga digelari Muhyi as-Sunnah, ini karena Imam al-Baghawi mengaku bahwa setelah selesai menulis kitab Syarh as-Sunnah dia bermimpi ditemui oleh Rasulullah Saw dan berkata : “Ahyayta Sunnati bi Syarh ahaditsiy”.

Ayah Syekh Imam al-Baghawi bernama Mas’ud yang dikenal dengan panggilan al-Farra’ ibn Muhammad, yang berprofesi sebagai tukang dan penjual kulit. Saudara Syekh Imam al-Baghawi juga ada yang menjadi besar di zamannya, yang bernama al-‘Allamah al-Muftiy Abu Ali al-hasan ibn Mas’ud ibn al-Farra’ al-Baghawi yang wafat pada tahun 529 H.

2. Wafat

Tahun wafatnya Imam al-Baghawi terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ahli. Sebagian berpendapat bahwa Imam al-Baghawi wafat pada bulan Syawal 516 H/ Desember 1122 M (menurut pendapat Yaqut al-Hamawiy dalam kitab Mu’jam al-Buldan, Ali Ayazi dalam al-Mufassirun dan Umar Ridha Kahhalah dalam Mu’jam al-Muallifin). Sedangkan sebagian yang lain menyebutkan bahwa Imam al-Baghawi wafat pada bulan Syawwal 510 H/ Februari 1117 M,(menurut pendapat Muhammad husain adz-Dzahabi dalam at-Tafsir wa al-Mufassirun). Bahkan ada yang menyebutkan tahun 551 H.

Menurut beberapa sejarawan mufassir Syekh Imam al-Baghawi wafat di Baghdad dimakamkan disamping makam gurunya al-Qadhiy Husain di pemakaman al-Thaliqaniy, Marwarrudz.

3. Pendidikan

Imam al-Baghawi memulai belajar di kampungnya Bagh dengan belajar kepada para hufadz, kemudian menjadi seorang yang ahli dalam bidang fiqh dan hadits setelah belajar kepada al-Qadli Husain.

Setelah itu, pada tahun 460 H atau ketika berusia 27 tahun, Imam al-Baghawi hijrah ke Marwarrudz. di sini, beliau mempelajari ilmu tafsir dengan membacakan kitab tafsir al-Kilaby dihadapan gurunya, Muhammad Ibn al-Hasan al-Marwarziy.

Kecintaannya terhadap ilmu, rasa antusiasnya dengan pengetahuan dan kesukaannya terhadap sunah, semua itu mendorong dirinya untuk melakukan perjalanan ke Marwarraudz, demi bertemu dengan seorang Imam yang sezaman dengannya, yaitu al-Husain bin Muhammad al-Marudzi al-Qadhi. Darinya ia belajar, mendalami dan menimba ilmu serta meriwayatkan hadis. Sehingga beliau menjadi salah seorang muridnya yang paling spesial, paling paham, paling utama dan paling cerdas.

Tidak sebatas itu saja, dengan semangat yang begitu tinggi, beliau mengelilingi negeri-negeri Khurasan dan menimba ilmu dari para ulamanya. Kemudian beliau meneruskan perjalanan ke kota Marwarraudz, yang merupakan tanah airnya yang kedua.

Meskipun tingginya ilmu pengetahuan yang ia miliki hingga sampai jenjang kematangan, beliau terus berdakwah kepada manusia untuk senantiasa berpegang erat dengan al-Qur’an dan sunah, sebagai sumber dasar sandaran agama dan rujukan dari berbagai permasalahan.

Beliau juga menulis karya-karya yang bermanfaat demi menyebarkan ajaran al-Qur’an dan sunah, dan menyebarkan pengetahuan yang ada pada keduanya. Beliau selalu menghidupkan ajaran-ajaran keduanya, sehingga para ulama yang sezaman dan setelahnya menjulukinya sebagai Penghidup Sunah.

4. Guru-Guru

Sebagaimana ulama-ulama yang lain, Imam al-Baghawi juga memiliki banyak guru, diantaranya adalah :

  1. Qadli Al Marwazi
  2. Qadhiy Abu Ali al-husain ibn Muhammad al-Marwarruzi as-Syafi’i (w. 462 H)
  3. Abu Umar Abd al-Wahid ibn Ahmad ibn Abi al-Qasim al-Malihi al-Haruwi (w. 463 H)
  4. Abu al-Hasan Abd ar-Rahman Muhammad ad-Dawudiy
  5. Abu Bakar Ya’kub ibn Ahmad as-Shairafi
  6. Abu al-Hasan Ali ibn Yusuf al-juwaini
  7. Syaikh al-Hijaz
  8. Abu al-Hasan Muhammad ibn Muhammad as-Syirazi
  9. Abu Fadhal Ziyad ibn Muhammad al-Hanafi
  10. Ahmad ibn Nashr al-Kufani
  11. Hassan al-Mani’i
  12. Abu Bakr al-Hutsaim at-turabi al-Baghawi
  13. Abi Shalih Ahmad ibn Abd al-Malik ibn Ali ibn Ahmad an-Nisaburi
  14. Abu Turab Abd al-baqi ibn Yusuf ibn Ali ibn Shalih ibn Abd al-Malik al-Maraghi

5. Murid-Murid

Sebagai seorang ulama, tentu saja Imam al-Baghawi berhasil mencetak ulama-ulama yang cukup berjasa dalam ilmu-ilmu keislaman. diantara murid-murid beliau adalah :

  1. Abu al-Ghana’im As’ad ibn Ahmad ibn Yusuf ibn Ahmad ibn Yusuf al-Bamanjiy al-Khatib;
  2. Al-Hasan ibn Mas’ud al-Baghawi, saudaranya sendiri;
  3. Umar ibn al-hasan ibn al-husainar-Raziy, ayah dari Fakhruddin ar-Raziy;
  4. Abu Mansur Muhammad ibn As’ad al-‘Aththariy;
  5. Abu al-Fatuh Muhammad ibn Muhammad at-Tha’iy;
  6. Abu al-Makarim Fadhlullah ibn Muhammad an-Nauqaniy, meriwayatkan hadits dari Imam al-Baghawiy secara ijazah dan hidup dampai tahun 600 H;
  7. Abu al-hasan Ali ibn Ahmad ibn Abd al-Wahid ibn Ahmad Fakhruddin al-Muqaddasiy as-Shalihaniy al-Hanbaliy al-bukhari (w. 690 H).

6. Pujian Para Ulama Kepada Dirinya

Seluruh buku-buku rujukan yang menceritakan tentang biografi beliau bersepakat akan kemuliaan derajat dan kemantapan pendiriannya di atas sunah dengan segala bidang ilmunya, kelayakannya menjadi seorang Imam dalam bidang ilmu tafsir, hadis dan fikih.

Imam adz-Dzahabi berkata: Beliau adalah seorang Imam, al-‘Allamah, suri teladan, al-Hafizh, Syaikhul Islam, Penghidup sunah, pakar tafsir dan penulis berbagai karya.

Imam as-Subki berkata seraya memuji beliau: Imam al-Baghawi dijuluki sebagai Penghidup sunah dan Tiang agama. Beliau tidak sempat masuk ke kota Baghdad. Kalau saja ia sempat masuk, niscaya biografi tentang beliau akan menjadi panjang lebar.

Ibnu al-‘Imad al-Hambali bertutur: Dia adalah pakar hadis dan tafsir, memiliki banyak karya, seorang ulama dari kota Khurasan.

Ibnu Khallikan berkata: Beliau adalah lautan ilmu. Menafsirkan firman Allah dan mampu menjelaskan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sulit dipahami, juga meriwayatkan hadis dan mengajar. Beliau tidak menyampaikan pelajaran melainkan dalam keadaan suci. Tatkala istrinya meninggal dunia, ia tidak mengambil dari harta warisannya sedikit pun.

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: Beliau unggul dalam segala bidang ilmu. Merupakan seorang al-‘Allamah pada masanya. Taat beragama, wara’, zuhud, tekun beribadah dan ‘alim yang saleh.

7. Karya-Karya

Imam al-Baghawi dikenal sebagai sosok ulama yang produktif dalam menghasilkan karya-karya tulis yang sangat berguna bagi perkembangan ilmu-ilmu keislaman, diantaranya :

  1. Al-Arba’un Haditsan;
  2. Al-Anwar atau Atsar al-Anwar fi Syama’il an-Nabiy al-Mukhtar;
  3. Tarjamah al-Ahkam, tentang hukum furu’ ditulis dalam bahasa persia;
  4. At-Tahdzib, kitab fiqh mazhab Syafi’iyah yang cukup terkenal;
  5. Al-Jam’ bain as-Shahihain;
  6. Syarh al-jami’ li at-Tirmidziy;
  7. Syarh as-Sunnah;
  8. Fatawa al-Baghawi;
  9. Fatawa al-Marwarrudziy, kumpulan fatwa gurunya
  10. Al-Kifayah fi al-Furu’;
  11. al-Kifayah fi al-Qira’ah;
  12. Al-Madkhal ila Mashabih as-Sunnah;
  13. Mashabih as-Sunnah;
  14. Ma’alim at-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an (kitab tafsir yang lebih dikenal dengan nama Tafsir al-Baghawi)
  15. Mu’jam as-Syuyukh.

8. Chart Silsilah Sanad

Berikut chart silsilah sanad guru Imam al-Baghawi dapat dilihat DI SINIdan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.

9. Referensi

Dikumpulkan dari berbagai sumber


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 16 Desember 2020, dan terakhir diedit tanggal 29 Agustus 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya