Tanpa Rame, Tim NU Peduli Dirikan Tenda untuk Korban Gempa

 
Tanpa Rame, Tim NU Peduli Dirikan Tenda untuk Korban Gempa

LADUNI.ID, Palu – Perhatian dari semua kalangan terhadap korban gempa yang melanda Palu dan Donggala Sulawesi Tengah sangat diharapkan. Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR  yang melanda itu berdampak pada kerusakan berat di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Berdasarkan Data BNPB hingga Senin (1/10) pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 844 orang dinyatakan meninggal dunia, 48.025 mengungsi di 103 titik, 90 orang dinyataakan hilang; 632 orang luka berat.

Sebagai bentuk perhatian NU, untuk membantu penanganan darurat Nahdlatul Ulama (NU) mengirimkan Tim NU Peduli tahap pertama. Tim ini terdiri dari lima orang dengan spesifikasi kemampuan asessmen dan SAR. Tim ini didatangkan dari Jakarta dan Jawa Tengah.

Tim bertolak dari Jakarta ke Makassar, Sabtu (29/9), lalu meneruskan dengan kendaraan darat ke Kota Palu. Setelah melaksanakan perjalanan selama 20 jam, Tim NU Peduli sampai di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Senin (1/10) sore.

M Wahib Emha dari Tim NU Pedul mengatakan, setiba di Sulawesi Tengah, Tim melaksanakan koordinasi dengan BNPB, Korem Tadulako Kota Palu, dan PWNU Sulawesi Tengah.

"Tim juga segera melaksanakan asesmen di Kecamatan Tatana, memberikan bantuan pendirian tenda dan genset untuk warga terdampak di pengungsian di Tawanduka, Kota Palu," paparnya, Selasa (2/10) dini hari, sebagaimana dilansir dari NU Online.

Wahib juga menceritakan salah satu warga, Husein (70 tahun), yang mengungsi di Kelurahan Tawanduka mengatakan sangat senang karena akhirnya warga bisa tidur di tenda yang didirikan NU Peduli.

"Sudah tiga malam pengungsi tidur beralaskan rumput dan beratapkan langit," ujarnya menirukan Husein.

Tim NU Peduli juga mendirikan Pos NU Peduli di Kompleks Perumahan Tawanduka Mas Blok EE Nomor 3, Jalan Tawanduka Raya Kecamatan Tatana Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Hasil asesmen NU Peduli merekomendasikan pengiriman tim medis. Untuk itu, NU Peduli akan mengirimkan tim medis terdiri dari dua dokter beserta obat-obatan dari Jakarta dan Jawa Timur. Tim medis dan obat diagendakan berangkat Rabu (3/10). (*)