Mengupas Integrasi Agama dan Budaya, LTNNU Bali Terbitkan Buku “Fikih Muslim Bali”

 
Mengupas Integrasi Agama dan Budaya, LTNNU Bali Terbitkan Buku “Fikih Muslim Bali”

LADUNI.ID - Sejak dibentuk pada awal 2017 lalu, LTN (Lajnah Ta’lif wan Nasyr) atau yang kini dikenal dengan Lembaga Infokom & Publikasi PWNU Bali berinisiatif menulis tentang sejarah masuk dan berkembangnya agama Islam di pulau Dewata  serta proses asimilasi budaya Nusantara yang terbentuk mengikutinya.

Setelah mengumpulkan jejak literasi dari berbagai sumber dan berdiskusi dengan beberapa tokoh Muslim dan Hindu di Bali, akhirnya tim penulis LTNNU Provinsi Bali yang terdiri dari M. Taufik Maulana, Dadie W. Prasetyoadi, dan Muhammad Muhlisin berhasil menyusun sebuah buku dengan tema Sejarah, Budaya, Ukhuwah, Toleransi, dan Cinta yang berjudul “Fikih Muslim Bali”.

Buku ini mengupas tentang sejarah perjalanan mula masuknya agama Islam di Bali pada abad XV yang berawal dari perjalanan perdagangan para pedagang muslim Cina, Arab dan Gujarat yang berlanjut dengan hubungan diplomatik yang harmonis antara kerajaan Majapahit pada akhir masa kejayaannya dengan kerajaan-kerajaan Hindu Bali, khususnya kerajaan Gelgel Klungkung.

Keharmonisan ini mengundang banyak masyarakat muslim pendatang pada masa itu untuk datang ke Bali dan menetap. Mereka melakukan perkawinan dengan masyarakat asli dan membentuk sebuah komunitas masyarakat baru dengan tetap menjaga tradisi daerah dan saling menghargai satu dengan yang lain.

Dalam buku ini penulis juga mendeskripsikan kebiasaan dan adat masyarakat muslim Bali yang mempunyai karakteristik khas terutama dalam kaitan hubungan ukhuwah dengan umat Hindu Bali, banyak dari mereka saling bertali saudara dan tetap menjalankan ibadah agamanya masing-masing dengan baik. Hal ini dimungkinkan karena kesadaran akan pentingnya menjaga harmoni serta keseimbangan antara hubungan vertikal dan horisontal dalam keyakinan religius harus selalu dibangun untuk menjalankan esensi agama dengan sempurna.

Buku ini juga memuat kajian-kajian Fikih Islam berkenaan dengan praktek-praktek ibadah dan muamalah masyarakat muslim Bali dalam interaksi sosial yang sering ditemui pada kehidupan sehari-hari seperti; perkawinan beda agama, kematian, hubungan keluarga, kegiatan usaha, pendidikan di sekolah, hingga seni dan budaya.

Prof. Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PC Istimewa NU Australia-New Zealand yang juga dosen senior dalam bidang Hukum Islam di Monash Law School dalam kutipan kata pengantarnya untuk buku ini mengatakan, “Dengan hadirnya buku Fikih Muslim Bali bertajuk ‘Kelembutan Fikih Menyikapi keharmonisan Umat Muslim dan Umat Hindu di Pulau Dewata’, akan menjadi pedoman untuk membuka cakrawala pengetahuan tentang budaya atau tradisi yang disikapi oleh fikih. Sehingga sebagian muslim yang masih ragu atau takut, serta kelompok muslim yang anti dengan tradisi dan budaya non muslim, mereka mengerti bahwa betapa Islam (fikih) menyikapi dengan lembut”.

M. Taufik Maulana, salah seorang penulis buku ini yang juga ketua LTNNU Bali berharap bahwa buku ini nantinya dapat menjadi tambahan referensi bagi masyarakat muslim tidak saja yang ada di Bali, tapi juga di seluruh Indonesia sebagai media untuk menunjukkan tentang begitu pentingnya membangun sikap saling menghargai dan toleransi antar pemeluk agama dengan dibarengi pemahaman fikih yang memadai, sehingga kehidupan berbangsa di negeri yang sangat beraneka ragam ini dapat berlangsung dengan baik, bahkan sangat layak untuk menjadi role model bagi negara-negara lain di dunia.

 

(dad)