Ziarah di Makam Sultan Trenggana, Sang Penata Ajaran Islam di Nusantara

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Sultan Trenggana, Sang Penata Ajaran Islam di Nusantara

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Sultan Trenggana adalah raja ketiga penerus tahta dari Raden Pati Unus yang wafat dalam peperangan melawan Portugis dalam merebut Malaka. Sultan Trenggana pemimpin kerajaan Demak cukup besar yang berhasil menaklukan kerajaan Majapahit. Pada tahun 1527 beliau berhasil menaklukan Sundakelapa dan mengusir Portugis dari wilayah beliau.

Pada Kekuasaan Sultan Trenggana telah mencapai puncaknya, hampir seluruh pulau Jawa menjadi wilayah kekuasaannya, belum lagi kerajaan- kerajaan diluar Jawa seperti Madura, Sumatera, dan Kalimantan.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 22 Februari 2015 - 05:00 WIB oleh Nurcholis dengan judul "Raden Fatah, Khalifah untuk Tanah Jawa". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://daerah.sindonews.com/berita/966564/29/raden-fatah-khalifah-untuk-tanah-jawa?showpage=all#:~:text=Adipati%20Raden%20Fatah%20alias%20Jin,dan%20memerintah%20tahun%201500%2D1518.

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

Profil

Sultan Trenggana lahir sekitar tahun 1483. Beliau adalah putra dari Raden Patah (Pendiri Kesultanan Demak) dan ibunya adalah Putri dari Sunan Ampel yang bernama Dewi Murtasimah atau Asyiqah atau Solekha dari Maloka.

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Raden Patah
  2. Sunan Kalijaga

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Sultan Trenggana

Lokasi Makam
Sultan Trenggana wafat pada tahun 1546. Makam beliau di Komplek Masjid Demak, beliau dimakamkan di kuncup belakang makam Raja Demak Pertama Raden Patah, Raden Pati Unus raja kedua Demak diapit Permaisuri Raden Patah Dewi Murthosimah.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Sultan Trenggana banyak dikunjungi para peziarah. Tidak hanya datang dari wilayah Demak saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman masjid Demak.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Sultan Trenggana, bagi beberapa kalangan, mereka dapat meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian, diberi kemudahan dalam mencapai cita-citanya. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Demak di antaranya:
Kerupuk Udang Tambak, Brayo, Kerupuk Catak, Abon Lele, Koktail Belimbing, Jambu Air, Ikan Crispy, Wingko Salem.