Karamah Abu Ishak Langkawe Sang Guru Ulama Aceh

 
Karamah Abu Ishak Langkawe Sang Guru Ulama Aceh

 

LADUNI. ID, ULAMA - Salah seorang ulama kharismatik dan sepuh yang diberi umur panjang beliau adalah Abu Ishak Lamkawe, pimpinan Dayah Baldatul Mubarakah Gampong Kandang Kecamatan Kembang Tanjung, Pidie,Aceh.

Abu sering disapa Abu Lamkawe atau masyarakat menyebutkan dengan sebutan Langkawi yang merupakan desa di kawasan Kembang Tanjung, Abu Langkawe merupakan sosok ulama tawadhu yang jarang kita temui di akhir zaman ini. Setiap halaqah pengajian dan dakwah Abu tidak lupa menjelaskan kiprah dan kebaikan seseorang termasuk muridnya, Abu Kuta Krueng dalam pandangannya sosok waliyullah, bukankah yang kenal Wali itu sang Wali juga? 

Banyak karamah dan kemuliaan yang memang sedikit orang yang menetahuinya, salah satunya pernah sewaktu saat beliau berdakwah dalam besar Islam semisal dakwah maulid nabi di kawasan di daerah Pidie (tidak kita sebutkan lokasinya) dan satu hal yang harus digarisbawahi bahwa rekomendasi Abu Langkawi berdakwah dulu waktu di Dayah Mudi Mesjid Raya merupakan rekomendasi alyyuhuyarham waliyullah Abon Aziz Samalanga. 

Saat Abu Langkawi berdakwah entah bagaimana banyak masyarakat yang pulang dan membelakangi serta meninggalkan tempat tersebut,  mungkin tidak ada lelucon dan selingan seperti kebanyakan pendakwah zaman now? 

Padahal kalau kita telusuri isi dakwah Abu Langkah sejak awal berdakwah empat jam lebih mengupas isi dakwah bahkan lebih tidak ada masyarakat yang meninggalkan halaqah Abu berdakwah seperti halnya kasus di daerah tersebut.

Pernah juga di ceritakan Abu MUDI Berjam-jam Abu Berdakwah sejak lewat Isya hingga mendekati waktu sepertiga malam lebih. Masyarakat yang berada di tempat Abu Ishak berdakwah hilang tanpa meninggalkan jejak padahal durasi dakwah Abu sejak kini dan saat itu sekitar satu jam lebuh tapi masyarakat disana menyisakan Abu Ishak Langkawi (AIL)  dengan beberapa pengurus saja.  Abu tetap semangat berdakwah  dan menyampaikan kajiannnya. 

Singkat cerita pasca kejadian itu, setiap ada kegiatan dakwah islamiyah selalu ada saja halangannya sepertinya hujan deras yang berakhir gagal acaranya dan ini berlangsung hingga beberapa tahun, akhirnya salah seorang tokoh agamawan  setempat pada masa itu mencoba untuk mencari penyebabnya.

Akhirnya mereka mencoba mengingat apa kesalahannya sehingga selalu ditimpa musibah yang demikian, tokoh setempat berkesimpulan dan mengingat kembali kejadian yang pernah menimpa Abu Langkawi. 


Setelah duduk dan bermusyawarah mereka secara berjamaah mencoba menemui Abu Ishak di kediamananya Dayah Baldarul Muabrakah Kembang Tanjung. 

Rombongan tersebut menjelaskan perihal dan kejadian serta fenomena yang dialami pasca Abu dakwah disana, mereka meminta maaf atas kejadian tersebut  padahal Abu  tidak pernah h terbayangkan dan ini bukan suatu masalah dan problem untuk sekaliber Almukarram.

Rombongan itupun pamit setelah meminta maaf dan mendengar petuah Abu,  selanjutnya beberapa waktu setelah itu kejadian serupa yang pernah dialami tidak lagi terulang,  apakah ini merupakan karamah (kemulian)  ataupun tidak terserah pembaca untuk menjawabnya dan ini merupakan salah satu kemuliaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya terlebih guru dari para ulama.