Fiqh Zakat Fitrah #2: Syarat, Kadar dan Jenis Zakat Fitrah

 
Fiqh Zakat Fitrah #2: Syarat, Kadar dan Jenis Zakat Fitrah

LADUNI. ID, AGAMA-Salah satu kewajiban yang harus ditunai seseorang kala bulan Ramadhan tiba berupa zakat fitrah dengan ketentuandan syarat yang telah ditetapkan oleh syariat.

 Syarat wajib zakat fitrah ada empat macam, ,pertama, Islam. Kedua, Merdeka(bukan budak, hamba sahaya). Ketiga, Mempunyai kelebihan makanan atau harta dari yang diperlukan di hari raya dan malam hari raya. 
 
Maksudnya mempunyai kelebihan dari yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang wajib ditanggung nafkahnya, pada malam dan siang hari raya. Baik kelebihan itu berupa makanan, harta benda atau nilai uang.

Keempat, Menemui waktu wajib mengeluarkan zakat fitrah. Maksudnya seseorang yang wajib zakat fitrah itu menemui sebagian dari bulan Ramadhan dan sebagian dari awalnya bulan Syawwal (malam hari raya).

Dalam hal perlu dipertegas bahwa yang dimaksud “ mempunyai kelebihan di sini “ adalah kelebihan dari kebutuhan pokok sehari-harinya. 

Maka barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari, seperti rumah yang layak, perkakas rumah tangga yang diperlukan, pakaian sehari-hari dan lain-lain tidak menjadi perhitungan. Dalam pengertianya, jika tidak mampu membayar zakat fitrah, harta benda di atas tidak wajib dijual guna mengeluarkan zakat.

 Sementara itu jenis dan kadar zakat fitrah itu ada empat macam, pertama, berupa bahan makanan pokok daerah tersebut (bukan uang).kedua, Sejenis (tidak boleh campuran). Ketiga, Jumlahnya mencapai satu Sha’ untuk setiap orang. ( 1 Sha’ = 4 mud = 2, 75 Kg). 

Keempat, diberikan di tempatnya orang yang dizakati. Dalam perspektif Imam Abu Hanifah, zakat fitrah boleh dikeluarkan dalam bentuk qimah atau uang dan Jika tidak mampu satu sha’,maka semampunya bahkan jika tidak mempunyai kelebihan harta sama sekali, maka tidak wajib zakat fitrah.