Fiqh Zakat Fitrah #4: Bayi Lahir Malam Lebaran, Wajibkah Zakat?

 
Fiqh Zakat Fitrah #4: Bayi Lahir Malam Lebaran, Wajibkah Zakat?

LADUNI. ID, KEAGAMAAN -Bulan Ramadhan merupakan sayyidul syahri (penghulu segala bulan) dan di dalamnya mempunyai kemuliaan dan keistimewaan yang sangat super bidandingkan dengan bulan lainnya. 

Salah satu kewajiban di bulan Ramadhan adalah kita diwajibkan berpuasa dan membayar zakat fitrah menjelang akhir Ramadhan. 

Banyak literatut kitab turast menyebutkan zakat fitrah merupakan kewajiban terhadap seseorang untuk mengeluarkan bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 

Sejarah telah mencatat bahwa zakat fitrah di wajibkan pada tahun kedua Hijriyah. Kewajiban membayar zakat terhadap kita umat muslim,berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Sayyidina Abdullah bin Umar,bunyi hadist tersebut:

 Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan berupa satu sha’ kurma atau satu sho’ gandum atas setiap orang muslim, merdeka atau budak, laki2 maupun perempuan“.

Kewajiban zakat fitrah untuk  setiap orang islam yang mampu dan hidup di sebagian bulan Ramadhan serta sebagian bulan Syawwal. 

Dalam pemahamannya orang yang meninggal setelah masuk waktu maghrib malam lebaran (malam 1 Syawwal) wajib baginya zakat fitrah (dikeluarkan dari harta peninggalannya). 

Begitu juga bayi yang dilahirkan sesaat sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan dan terus hidup sampai setelah terbenamnya matahari malam 1 Syawwal. (Kitab Syarkawi ‘ala Tahrir)

Namun  sebaliknya, orang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan atau bayi  yang lahir setelah terbenamnya matahari di malam 1 Syawwal tidak diwajibkan baginya zakat fitrah.


**Helmi Abu Bakar El-langkawi
Dewan Guru Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga