Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi: Istiqamah Belajar dan Mengajar di Mekkah al-Mukarramah #2

 
Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi: Istiqamah Belajar dan Mengajar di Mekkah al-Mukarramah #2
Sumber Gambar: Foto ist

LADUNI. ID, ULAMA - Sosok ulama yang mendunia bernama lengkap al ‘Allamah asy-Syaikh Ahmad Khatib bin ‘Abdul Lathif bin ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz al-Khathib al-Minangkabawi al-Jawi al-Makki asy-Syafi’i al-Atsari rahimahullah itu sejak kecil telah menggeluti dunia pendidikan agama.

Ketika masih di kampung kelahirannya, Ahmad kecil sempat mengenyam pendidikan formal, yaitu pendidikan dasar dan berlanjut ke Sekolah Raja atau Kweek School yang tamat tahun 1871 M. Di samping belajar di pendidikan formal yang dikelola Belanda itu, Ahmad Khatib kecil juga mempelajari mabadi’ (dasar-dasar) ilmu agama dari Syaikh ‘Abdul Lathif, sang ayah. Dari sang ayah pula, Ahmad Khatib kecil menghafal al-Quran dan berhasil menghafalkan beberapa juz.

Pada tahun 1287 H, Ahmad Khatib kecil diajak oleh sang ayah, ‘Abdul Lathif, ke Tanah Suci makkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah rangkaian ibadah haji selesai ditunaikan, sang Ayah kembali ke Sumatera Barat sementara Ahmad Khatib tetap tinggal di makkah untuk menyelesaikan hafalan al-Qurannya dan menuntut ilmu dari para ulama-ulama makkah terutama yang mengajar di Masjid al-Haram.

Di antara guru-guru Syekh Ahmad Khatib Rahimahullah di Makkah adalah:

  1. Sayyid ‘Umar bin Muhammad bin Mahmud Syatha al-Makki asy-Syafi’I (1259-1330 H)
  2. Sayyid ‘Utsman bin Muhammad Syatha al-Makki asy-Syafi’i (1263-1295 H)
  3. Sayyid Bakri bin Muhammad Zainul ‘Abidin Syatha ad-Dimyathi al-Makki asy-Syafi’i (1266-1310 H) penulis kitab I’anatuth Thalibin.

Dalam Ensiklopedi Ulama Nusantara mencatat beberapa ulama lain sebagai guru Syeikh Ahmad Khatib Rahimahullah, yaitu:

  1. Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (wafat 1304) mufti Madzhab Syafi’i di Makkah
  2. Yahya al-Qalyubi Muhammad Shalih al-Kurdi

Mengenai bagaimana semangat Syekh Ahmad Khatib Rahimahullah dalam thalabul ‘ilmi, mari sejenak kita dengarkan penuturan seorang ulama yang sezaman dengannya, yaitu Syekh ‘Umar ‘Abdul Jabbar rahimahullah dalam Siyar wa Tarajim hal. 38-39, “…Ia adalah santri teladan dalam semangat, kesungguhan, dan ketekunan dalam menuntut ilmu serta ber mudzakarah malam dan siang dalam pelbagai disiplin ilmu. Karena semangat dan ketekunannya dalam muthala’ah dalam ilmu pasti seperti mathematic (ilmu hitung), aljabar, perbandingan, tehnik (handasah), haiat, pembagian waris, ilmu miqat, dan zij, ia dapat menulis buku dalam disiplin ilmu-ilmu itu tanpa mempelajarinya dari guru (baca: otodidak).”

Selain mempelajari ilmu Islam, Ahmad Khatib juga gemar mempelajari ilmu-ilmu keduniaan yang mendukung ilmu agamanya seperti ilmu pasti untuk membantu menghitung waris dan juga bahasa Inggris sampai betul-betul kokoh.