Ziarah di Makam KH. Yasin Jekulo, Sang Mujiz Dalailul al-Khoirot

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Yasin Jekulo, Sang Mujiz Dalailul al-Khoirot

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Yasin Jekulo semasa hidupnya dikenal sebagai kiai kharismatik pengasuh Pondok Mbareng (Al-Qaumaniyah), yang dikenal pula oleh masyarakat umum, khususnya kalangan santri, sebagai Mujiz Dalailul Khairat.

Profil

KH.Yasin dilahirkan sekitar tahun 1890-an di desa Cebolek kecamatan Margoyoso kabupaten Pati. Desa cebolek sendiri, pernah diabadikan dalam salah satu Karya sastra Kyai Yasadipura II pada naskah yang berjudul Serat Cebolek, yang menceritakan kecerdikan Mbah Mutamakin Kajen dalam menghadapi Pengadilan Kolonial Belanda.

KH.Yasin merupakan anak yang ke-7 dari 9 bersaudara. Ayah beliau bernama H.Amin (Nama asli: Tasmin) dan ibu beliau bernama Salamah. Nama asli pemberian orang tua beliau adalah Soekandar, kemudian setelah Haji beliau mempunyai nama Yasin. Nama inilah yang kemudian dikenal oleh banyak orang.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Yasin Jekulo

Guru-Guru Beliau
1. KH. Abdul Salam
2. KH. Idris Jamsaren
3. KH. Kholil Bangkalan Madura
4. KH. Sanusi bin Ya“qub Jekulo
5. KH. Nawawi Sidogiri
6. KH. Kholil Harun Kasingan Rembang
7. KH. Amir Pekalongan
 

Lokasi Makam

KH. Yasin wafat pada hari Rabu Pon, 30 Desember 1953 M / Robiul Akhir 1373 H. Beliau dimakamkan di sebelah selatan masjid jami` Baitussalam, Jekulo Kudus. Beliau wafat setelah sekitar 35 tahun mengasuh para santrinya. Makam beliau banyak dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Haul

Haul KH. Yasin Jekulo diadakan setiap tahun sekali di Pondok pesantren Al Qaumaniyah, Jekulo, Kudus. Haul beliau diperingati pada bulan Rabiul Akhir untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar Pondok Pesantren Al Qaumaniyah, Jekulo, Kudus.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Shodiq banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Lampung saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek keluarga

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ahmad Shodiq, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan jodoh, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok pesantren Mbareng (sekarang pesantren Al Qaumaniyah)

Dengan kapasitas keilmuwan agamanya yang luas, kemudian KH. Yasin mendirikan pondok pesantren sebagai tempat untuk mengkaji ilmu agama.

Pembangunan ini dilakukan sekitar tahun 1918 M yang dilatar belakangi dengan adanya anak-anak yang ingin mengaji kitab suci al-Qur`an di rumah beliau. Semula hanya tiga orang santri yang mengaji di rumah beliau, salah satunya adalah H. Abdul Hamid dari Klaling Jekulo Kudus. Semakin hari ternyata semakin banyak santri yang datang ingin mengaji.

Melihat kenyataan tersebut Mbah KH. Sanusi (Guru Sufi beliau) memberikan saran agar KH.Yasin membuatkan tempat khusus untuk mengaji, karena akan lebih baik apabila memiliki tempat tersendiri. Kemudian dengan senang hati beliau menerima saran tersebut. Pada saat itu beliau belum begitu banyak santri yang belajar di sana sehingga secara resmi belum belum dapat dianggap sebagai pesantren.

Baru kemudian pada tahun 1923 M banyak santri yang berdatangan dari luar daerah untuk mengaji, sehingga pada tahun itulah secara resmi pesantren KH.Yasin berdiri.

Pada masa KH.Yasin, pesantren tersebut tidak atau belum diberi nama. Namun banyak santri yang menyebutnya dengan sebutan, “Pondok Mbareng”.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kudus di antaranya:
Jenang KudusMadu Mongso, Keciput, Jangklong, Kopi Muria, Kacang Bawang Sumber Gelis, Rengginang, Sirup Parijoto, Kopi Jetak, Intip ketan.