Ta’abbud, Taqorrub dan Tahaqquq Menurut KH Said Aqil Siradj

 
Ta’abbud, Taqorrub dan Tahaqquq Menurut KH Said Aqil Siradj
Sumber Gambar: Ketua Umum PBNU (Foto ist)

Laduni.ID, Jakarta - Dalam melaksanakan dzikir, kita akan dihadapkan pada berbagai kondisi bathin dan pikiran kita. Tiga dari kondisi bathin itu adalah Ta'abbud, Taqorrub dan Tahaqquq. Apa itu? Berikut ini adalah ulasan dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.

Baca Juga: Rais Aam PBNU: Kunjungan Kyai Yahya Cholil Staquf, Jangan Dikaitakan dengan PBNU

Ketika kita dzikir, misalkan mengucapkan kalimah La ilaha Illa Allah, dengan tujuan kita memohon rahmat-Nya memohon Rizqi-Nya memohon kesehatan memohon kemudahan dalam menghadapi preblem itu namanya Dzikr Asma.

Ketika kita mengucapkan kalimah La ilaha Illalloh dengan mendekatkan diri kepada kekuasaan-Nya Kehendak-Nya Pendengaran-Nya penglihatan-Nya ilmu-Nya itu namanya Dzikir Sifat.

Ketika kita mengucapkan Lailaha Illallah dengan khusyu’ dibarengi dengan detaknya jantung dan tarikan napas dan tidak minta apa-apa, jangankan rizki, pangkat, sehat minta Rahmat-Nya tidak minta Sorga-Nya, tidak minta ampunan-Nya pun tidak. Pokoknya tidak terlintas dalam benak kita apa-apa selain Dzat-Nya itu namanya Dzikir Dzat.

Baca Juga: Pesan Moral PBNU Menjelang Pemungutan Suara PILKADA Serentak 27 Juni 2018

Yang pertama namanya Ta’abbud, yang ke dua Taqorrub, yang terahir namanya Tahaqquq atau Tajrid Tolabul haqiqah ma’al Jam’i wal Wihdah. Di situ kira-kira merasakan Halawatul iman.

(KH Said Aqiel Siradj)