Good Governance dalam Penanggulangan COVID-19

 
Good Governance dalam Penanggulangan COVID-19

LADUNI.ID, Jakarta - Good governance sudah mulai banyak diperbincangkan di berbagai negara. Good governance itu sendiri merupakan tata kelola atau manajemen pemerintah yang baik.

Di Indonesia sendiri penerapan good governance sudah mulai berkembang dari waktu ke waktu. Dapat dilihat dari transparansi anggaran pendapatan dan belanja negara atau yang biasa disebut APBN. Masyarakat turut berpartisipasi dalam pengelolahan anggaran  pemerintahan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Good governance ini memicu timbulnya good corporate governance untuk tata kelola perusahaan yang baik.
Melihat dari masalah yang sedang ramai diperbincangkan di berbagai kalangan bahkan penjuru negeri ini, yakni virus yang berasal dari Wuhan, Cina yang dinamakan Covid-19.

Banyak pertanyaan dari masyarakat muncul, mulai dari apa yang telah dilakukan pemerintah untuk menangani masalah ini?.

Apakah pemerintah sudah menerapkan prinsip-prinsip good governance untuk mengatasi masalah ini?.

Wabah Covid-19 ini merupakan masalah yang tidak terduga. Pemerintah pun sudah sedikit demi sedikit menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam menangani masalah tersebut.

Mulai dari transparansi jumlah kasus, baik yang positif, sembuh, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP),  ataupun yang dinyatakan meninggal dunia.

Pemerintah juga sudah menerapkan kebijakan berupa social distancing dan pembatasan sosial berskala besar, hal tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah menerapkan prinsip good governance yaitu konsensus, di mana keputusan diambil untuk kepentingan masyarakat luas dan bukan untuk kepentingan pribadi.

Dari kebijakan tersebut muncul kembali pertanyaan, lalu bagaimana dengan rakyat yang jika tidak bekerja maka tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya?.

Adapula yang mengatakan bahwa jika berdiam diri di rumah maka akan kelaparan, jika keluar rumah akan terancam bahaya, sama-sama tidak ada pilihan yang tepat.

Menanggapi hal tersebut pemerintah juga menerapkan beberapa kebijakan lagi seperti subsidi listrik selama 3 bulan, kelonggaran pembayaran kredit cicilan, dan lain sebagainya.

Lagi-lagi masih banyak yang protes ini itu, karena memang benar bahwa kebanyakan rakyat indonesia yang menengah ke bawah itu bekerja hari ini untuk makan besok, dan seterusnya. Seperti yang pernah disampaikan oleh Dosen Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta  Nurul Fauziyyah, beliau mengatakan bahwa "Saya sempat bertukar kabar dengan teman saya yang ada di Eropa, ternyata di sana pun sudah menerapkan lockdown local, tapi di sana diawasi oleh polisi yang berpatroli, tetap saja ada individu-individu yang memiliki pemikiran berbeda, yang belum secara total mengindahkan anjuran pemerintah".

Sama saja dengan di Indonesia, penyelesaian Corona ini sangat rumit, ya?. Karena satu, kebanyakan rakyat Indonesia misalnya bekerja hari ini untuk hari esok, lusa itu dicarinya ya besok, dan seterusnya.

Nah, itu bisa menjadi pembelajaran buat kita semua untuk selalu sigap dalam mengatasi masalah yang tidak terduga, jalas Dosen saya.

Covid-19 ini memang begitu meresahkan. Akan tetapi kita sebagai rakyat Indonesia harus tetap turut berpartisipasi dalam penanggulangan masalah ini.

Karena Indonesia adalah milik kita bersama. Partisipasi juga merupakan salah satu prinsip good governance, dimana partisipasi di sini diartikan sebagai masyarakat terlibat atau turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Banyak dari masyarakat yang tidak memahami kenapa harus ada istilah social distancing, berdiam diri di rumah, lockdown dan sebagainya. Karena mereka tetap membutuhkan aktivitas di luar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Banyak yang belum menyadari dan memahami bahwa usaha yang dilakukan pemerintah ini untuk kepentingan bersama.

Dan banyak pula yang mengatakan bahwa pemerintah kurang tanggap dalam mengatasi atau menanggulangi masalah ini.

Kenapa hal tersebut terjadi?.

Karena yang dijadikan perbandingan adalah penanggulangan wabah ini di negara-negara maju.

Dosen saya mengatakan bahwa penanggulangan yang dilakukan pemerintah Indonesia itu sudah cukup baik, jangan kalian bandingkan cara penanggulangan Corona di Indonesia dengan negara maju, itu sangat salah besar dan tidak fair.

Karena satu ekonominya saja sudah berbeda, Indonesia itu masih negara berkembang, kalau kalian bandingkan dengan negara maju, ya akan jauh berbeda.

Dilihat dari perekonomian, dari kesiapan mereka, dari kesiapan negara maju pasti lebih bagus dibandingkan dengan kesiapan negara berkembang, dan itu bukan hal yang patut untuk diperbandingkan.

Jikalaupun kalian ingin membandingkan, bandingkan negara Indonesia dengan negara berkembang lainnya bukan dengan negara maju.

Dari berbagai usaha yang telah diupayakan pemerintah, kita sebagai rakyat Indonesia harus turut berpartisipasi. Dengan menerapkan work from home atau di rumah saja.

Menghindari keramaian, rajin menyuci tangan, dan lain sebagainya. Indonesia milik kita bersama, mari bersama berjuang untuk Indonesia. Jika dulu untuk memperjuangkan Indonesia harus dengan perang, tapi sekarang kita bisa memperjuangkan Indonesia dengan rebahan.

Tapi yang perlu diingat adalah isilah kegiatan di rumah saja tersebut dengan hal-hal yang positif dan produktif untuk Indonesia yang lebih baik.

Penulis : Novita Ayu Nur Maulidah
(Mahasiswi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia)