Biografi KH. Taufiqul Hakim

 
Biografi KH. Taufiqul Hakim
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Daftar Isi Biografi KH. Taufiqul Hakim

  1. Kelahiran
  2. Pendidikan
  3. Mendirikan Pesantren
  4. Menjadi Mursyid Thoriqah
  5. Aktivitas
  6. Penemu Metode Membaca Kitab Amtsilati
  7. Karya-Karya
  8. Chart Silsilah Sanad

Kelahiran

KH. Taufiqul Hakim atau yang lebih dikenal dengan Gus Taufiq lahir pada tanggal 14 Juni 1975 di Desa Sidorejo, Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan Bapak Supar dan Hj. Aminah.

Kedua orang tuanya adalah seorang petani yang mempunyai ghirah keagamaan yang sangat tinggi, sehingga sangat memperhatikan pendidikan agama kepada anak-anaknya termasuk kepada Gus Taufiq.

Pendidikan

Perhatian yang besar dari kedua orang tuanya tersebut dapat dilihat ketika Gus Taufiq selesai menamatkan sekolah TK (tahun 1981) dan SD (1987). Kemudian melanjutkan ke MTs Wahid Hasyim Bangsri (1990), lalu beliau diarahkan untuk melanjutkan pendidikannya sambil nyantri di Pondok Pesantren Maslakhul Huda Kajen, Margoyoso, Pati.

Di samping nyantri di Pondok Pesantren Maslakul Huda, beliau juga bersekolah di Diniyah Wustha Mathali’ul Falah (Perguruan Islam Mathali’ul Falah / PIM) selama dua tahun (1992). Kemudian meneruskan pendidikannya ke Madrasah Aliyah (MA) PIM selama tiga tahun (1995) di bawah asuhan KH. Sahal Mahfudh dan KH. Abdullah Salam.

Untuk menambah kekhusukan dan kemantapan hati, Gus Taufiq juga mondok di Pondok Pesantren Al-Manshur Popongan Klaten di bawah asuhan KH. Salman Dahlawi selama 100 hari untuk berguru Thoriqah An-Naqsyabandiyah.

Mendirikan Pesantren

Pondok Pesantren Darul Falah yang terletak di Dusun Siturejo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah secara resmi didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 2002 oleh KH. Taufiqul Hakim. Beliau juga adalah penemu metode Amtsilati, yakni cara cepat membaca kitab kuning. Banyak masyarakat yang tertarik untuk nyantri di tempat beliau untuk mendalami metode baca kitab Amtsilati. Banyak santri datang dari berbagai penjuru Nusantara, seperti Bali, Jawa, Madura, Sumatera, dan Kalimantan.

Program belajar Amtsilati menjadi program unggulan pondok ini. Karena dengan metode ini santri dapat cepat mampu membaca kitab kuning dalam kurun waktu yang singkat. Dan memang sebab metode inilah, yang menarik banyak santri dari berbagai penjuru Nusantara datang untuk menimba ilmu di sini.

Karena metode yang mudah dipahami, maka Amtsilati semakin banyak digunakan oleh lembaga-lembaga di luar Pondok Pesantren Darul Falah. Diperkirakan sudah ratusan lembaga yang menggunakan metode Amtsilati untuk memudahkan para santrinya dalam memahami kitab kuning.

Setiap tahun, Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati selalu melakukan transformasi dengan begitu cepat. Dari bangunan kecil yang hanya mampu menampung beberapa orang santri saja hingga bangunan-bangunan bertingkat seperti sekarang.

Selain melakukan perubahan dan peningkatan dalam memenuhi kebutuhan para santri, Pondok Pesantren Darul Falah juga selalu berusaha untuk mengembangkan program-program pendidikan yang diterapkan untuk para santri.

Menjadi Mursyid Thariqah

Selain menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Darul Falah, KH. Taufiqul Hakim juga menjadi Mursyid Thariqah An-Naqsyabandiyah sampai saat ini.

Aktivitas

Ditinjau dari latar belakang riwayat hidupnya, KH. Taufiqul Hakim sangat dekat dengan aktivitas pendidikan dan dakwah Islam, bahkan sebagai pemikir dan praktisi dakwah. Beliau juga sering menjadi pembicara dalam berbagai seminar, baik yang diadakan oleh pondok pesantren maupun di perguruan tinggi, antara lain pernah mengisi seminar di UNDAR Jombang, Jawa Timur.

Setiap tiga puluh lima hari sekali atau orang jawa sering sebut selapanan, beliau selalu mengadakan kajian dan bedah buku di aula Pondok Pesantren Darul Falah yang dihadiri tidak hanya dari sekitar Jepara, tapi juga dari daerah lain seperti Demak, Kudus, dan Pati.

Penemu Metode Membaca Kitab Amtsilati

Suatu saat KH. Taufiqul Hakim pernah melihat muridnya kesulitan menghafal seribu bait Alfiyyah, yaitu syair arab yang mengandung hukum dan aturan dalam ilmu nahwu (tata bahasa) yang perlu dikuasai agar dapat membaca kitab Arab gundul. KH. Taufiqul Hakim berfikir untuk mencari bait-bait yang terpenting saja. Akhinya, beliau memilih 150 bait saja.

Seratus lima puluh bait itu menjadi cikal bakal metode cepat membaca huruf Arab tanpa harakat atau tanda baca.

Melalui pengujian selama enam tahun, beliau akhirnya menemukan rumus ajaib itu pada Ramadhan 2001. Metode ini akhirnya dinamai Amtsilati, yang berarti contoh-contohku. Metode baru yang ditemukan ini lalu dilakukan uji coba pada empat rekannya, ternyata dianggap berhasil. Namun, ketika diajarkan pada murid lain yang masih muda, ternyata metode ini masih belum bisa dibilang sukses. Beliau kemudian mencari terobosan dengan memberikan banyak contoh dan disampaikan dengan lagu.

Murid pun betah belajar. Dalam enam bulan mereka bisa membaca huruf Arab gundul. Padahal, dengan metode lama, butuh 6-9 tahun. Yang menarik, murid yang sudah menyelesaikan buku pertama bisa mengajar siswa baru. Begitu seterusnya, sehingga proses belajar bisa lebih cepat.

Untuk lebih memperkenalkan metode ini, KH. Taufiqul Hakim mengantar muridnya yang lulus ke rumah orang tuanya. Sang murid mempraktekkannya di depan orang tua. Dari sini, metode itu menyebar di kawasan Bangsri. Tapi KH. Taufiqul Hakim tak digubris ketika memperkenalkan metodenya di Jepara.

Peluncuran buku yang berupa metode temuannya itu pada tahun 2002 sepi pengunjung. Namun beliau tidak putus asa. Lalu beliau membawanya ke Mojokerto dan sukses. Metodenya menjadi pilihan di banyak pesantren tradisional. Sejak itu, metode Amtsilati menyebar dengan cepat.

Edisi awal buku itu hanya berupa foto kopi. Kemudian karena banyak permintaan, diperbanyak dengan mesin percetakaan yang besar yang sanggup mencetak 2000 eksemplar setiap hari.

Karya-Karya

KH. Taufiqul Hakim bahkan masih sempat menulis buku-buku yang beliau sadur dari berbagai kitab kuning dengan tema menyesuaikan keadaan di masyarakat. Adapun buku yang telah beliau karang jumlahnya lebih dari seratus judul, berikut daftar buku yang sudah beliau karang, di antaranya:

  1. Muhtasor Thoharoh
  2. Muhtasor Ubudiyyah Jilid I, II, III
  3. Muhtasor Muamalah Jilid I, II
  4. Muhtasor Munakahah Jilid I, II
  5. Muhtasor Jinayat Jilid I, II
  6. Bahiyati Khulaosoh
  7. Bahiyati Qoidah Jilid I, II, III, IV, V
  8. Rumus & Qoidah
  9. Khulashoh
  10. Tatimah Jilid I, II
  11. Shorfiyah
  12. Kamus At-Taufiq
  13. Kamus Antiq Bahasa Jawa
  14. Kamus Al-Kahfi
  15. Aqidaty
  16. Syari'ati
  17. Tafsir Al-Mubarok I
  18. Al Ijhad Jilid I, II
  19. Al-Wasiyah Jilid I, II, III
  20. Al-Aham
  21. Makarimul Akhlaq Jilid I, II, III, IV
  22. Fadloilu Romadhon
  23. Bid'ah Hasanah Jilid I, II
  24. Tarbiyatul Jinsiyyah Jilid I, II
  25. Al-Isra' Wal Mi'raj
  26. Syifaul Ummah Serial Menangkal Radikalisme
  27. Syifaul Ummah Serial Seks Bebas Dan Tato
  28. Syifaul Ummah Serial Miras
  29. Su'uduzzaujain Jilid I, II, III
  30. Irsyadut Tholibin
  31. Irsyadul Muallimin
  32. At-Tahdzir
  33. Fardhul Ain Serial Tauhid
  34. Fardhul Ain Serial Pidana
  35. Fardhul Ain Serial Murtad
  36. Fadloihul Wahabi
  37. Al-Hujjatun Nafi'ah
  38. Adabul Muta’allim
  39. Hidayatul Muta’allim
  40. Tatmiinul Qulub Jilid I, II, III, IV
  41. Hidayatul Asyfiya' Jilid I, II, III, IV, V
  42. Durrotun Nasihah Jilid I, II, III, IV, V
  43. Al Bayan Jilid I, II
  44. Huququl Arkham
  45. Fadolilul Hajji
  46. Mitsaqul Madinah 49 Kumpulan Sholawat Nabi 50 Al-Jannah Jilid I, II
  47. An-Nar Jilid I, Ii 52 Uswatun Hasanah Jilid I, II
  48. Mutiara Hadits Jilid I, II, III
  49. At Tadzkiroh 55 Durrun Syarif
  50. Balaghoti Jilid I, II, III, IV, V
  51. Natijati Jilid I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X

Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Taufiqul Hakim dapat dilihat di sini.


Artikel ini telah diedit tanggal 05 September 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 14 Juni 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya