Empat Hikmah Perayaan Idul Adha di Masa Pandemi

 
Empat Hikmah Perayaan Idul Adha di Masa Pandemi

LADUNI.ID, Jakarta - Tanggal 31 Juli 2020 M/10 Dzulhijah 1441 H, kita telah melaksanakan hari raya Idul Adha atau yang dikenal dengan hari raya qurban. Meski masih dalam kondisi masa pandemi virus corona atau Covid-19, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan akhirnya kita bisa bersyukur karena bisa melaksanakan Hari Raya Idul Adha dengan aman.

Dalam kondisi pandemi dan momentum Idul Adha yang demikian, penting sebenarnya untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung  dalam ajaran Idul Qurban. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Helmy Faishal Zaini bahwa terdapat empat hikmah dari dilaksanakannya Idul Adha.

Pertama, ajaran kurban sejatinya adalah sebuah ajaran tentang pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, dan juga kemanusiaan. Nilai ajaran tersebut secara simbolik-metaforik dilukiskan melalui doalog yang melibatkan tiga manusia pilihan. Ketiganya adalah Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail harus menjalani fase kehidupan yang sangat berat.

Cinta ketiganya diuji oleh Allah SWT. Suka cita dan rasa bahagia setelah dikarunia seorang putra yang telah dinanti sekilan lama harus diuji sebab Allah menginginkan sang anak yang bernama Ismail itu disembelih dan dijadikan kurban.

Kedua, hari raya kurban adalah medium untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan KH Helmy Faishal Zaini, kurban merupakan salah satu media yang paling efektif untuk mengesampingkan egoisme sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Egoisme adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya jika tidak dieliminasi. Sebab ia akan menggerogoti kesalehan sosial yang merupakan salah satu pilar kesalehan yang harus dijaga oleh seorang muslim.

Ketiga, kita musti merenungkan bahwa pelaksanaan Idul Adha di tengah situasi pandemi seperti saat ini, ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya yang dapat kita petik adalah bahwa kita bisa menjadikan momentum karantina ini sebagai wahana untuk menyemaikan spirit dan konsep “baity jannaty” yakni, konsep rumah sebagai sebuah surga yang manifes dalam kehidupan nyata.

Melalui itulah dalam pandangan KH Helmy Faishal Zaini, kita bisa membangun tatanan masyarakat yang baik, juga mewujudkan semangat kehesi sosial yang luas dengan jalan paling sederhana, yakni memulai membangun tatanan kehidupan yang kohesif di mulai dari diri kita pribadi dan juga keluarga kita. Masyarakat yang baik, bangsa yang kokoh bisa terwujud dari tinag-tiang kecil keluarga yang kokoh dan kohesif.

Terakhir, KH Faishal Zaini juga menjelaskan bahwa dalam momentum Idul adha ini, harus kita manfaatkan untuk meningkatkan kepekaan, rasa peduli, dan juga memperbaiki ikatan-ikatan sosial, terutama di masa-masa sulit ketika wabah melanda seperti saat ini.

Itulah empat hikmah yang dapat kita ambil pelajaran dari perayaan Idul Adha di tengah situasi pandemi Covid-19. Semoga bangsa kita diberi kekuatan sehingga kita semua dapat keluar dari wabah ini dengan selamat, sebagaimana doa dan harapan dari KH Helmy Faishal Zaini. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal ‘aalamiin…