Karomah TGH. M. Soleh Hambali, Lintas Jembatan Rusak

 
Karomah TGH. M. Soleh Hambali, Lintas Jembatan Rusak

Sang sopir yang juga murid beliau itu akhirnya yakin dan mulai menancap gas sambil memejamkan matanya. Anehnya, ternyata mobil berjalan dengan mulus dan tak terasa melewati jembatan rusak. Ia membuka matanya setelah mobil berjalan jauh melewati jembatan. Setelah kejadian itu, ia tak pernah ragu apapun yang diperintahkan Datok Bengkel.

Oleh : YUSUF THANTOWI - Aktifis dan Penulis Muda Nahdlatul Ulama NTB 

Ada banyak karomah yang dimiliki Almagfurlah TGH M. Shaleh Hambali atau yang biasa dijuluk Datok Bengkel. Kedalaman ilmu dan kedekatan beliau kepada Allah SWT telah memancarkan berbagai karomah yang sempat dialami dan saksikan oleh santri-santri, keluarga dan orangorang terdekat beliau. Seperti diceritakan salah seorang santri beliau yang juga menjadi sopir beliau kemanapun beliau pergi.

Suatu malam, sepulang dari pengajian disebuah kampung di sekitaran Narmada, Lombok Barat. Mobil yang membawa datok Bengkel akan melintasi sebuah jembatan rusak. Saat itu sudah jam 12.00 malam. Karena khawatir terjadi apa-apa, murid beliau ini turun dari mobil dan memeriksa jembatan rusak itu untuk memastikan apakah mobil bisa lewat atau tidak. Rupanya, jembatan dalam keadaan parah dan apabila dipaksakan akan sangat berbahaya karena mobil bisa berguling ke sungai yang gelap karena curam.

Mengetahui kondisi itu, ia masuk mobil dan melaporkannya ke Datok Bengkel. Tapi jawaban Datok Bengkel mengejutkan, ia diminta meneruskan perjalanan.

“Tidak apa, jalan saja terus. Kita tidak akan jatuh” Dawuh Datok Saleh Hambali.

Mendapatkan perintah seperti itu, dalam hati ia sedikit ragu. Datok Saleh menegaskan lagi dawuhnya, “Jalan” Ujar beliau.

Sang sopir yang juga murid beliau itu akhirnya yakin dan mulai menancap gas sambil memejamkan matanya. Anehnya, ternyata mobil berjalan dengan mulus dan tak terasa melewati jembatan rusak. Ia membuka matanya setelah mobil berjalan jauh melewati jembatan. Setelah kejadian itu, ia tak pernah ragu apapun yang diperintahkan Datok Bengkel.

Karomah lain juga diceritakan salah seorang keluarga dan santrinya. Suatu hari Datok bengkel tidak keluar dari kamar khalwatnya sejak pagi. Kamar itu khusus dipakai beliau untuk ibadah, zikir dan bermunajat kepada Allah sendirian.

Karena tidak keluar-keluar sejak pagi, salah seorang keluarganya mulai khawatir. Iapun berkali-kali mengucap salam namun tidak ada jawaban. Karena penasaran, muncul inisiatif mengintipnya dari sela-sela jendela. Ternyata dikamar itu kosong, ia tak melihat ada Datok bengkel disana.

Dengan perasaan khawatir keluarga mulai menanyai para santri kemana gerangan beliau. Siapa tau ada yang melihat beliau pergi pengajian atau lainnya. Namun semua santri tak ada yang pernah melihat beliau keluar. Kekhawatiran itu berlangsung hingga sore.

Pada sekitar pukul 5 sore, baru Datok Shaleh Hambali tiba-tiba keluar kamar dan memberitahu keluarga bahwa dirinya baru saja pulang menghadiri undangan khusus dari sahabatnya di Mesir. Tak lupa ia menyebut nama seorang syekh yang menjadi sahabat lamanya dari negeri piramid itu. Jawaban ini membuat semua keluarganya kaget.

 

Karomah-karomah seperti ini lekat dengan kisah-kisah para waliyullah, seseorang dengan sikap wara yang tinggi dan memilih jalan riyadhah dan dekat dengan Sang Kahliq muncul dari sejarah orang-orang mulia salah satunya dari Almagfurlah TGH. M. Soleh Hambali. (1896-1968). []