Konbes NU 2020, Wapres RI Sampaikan 3 Tantangan NU ke Depan

 
Konbes NU 2020, Wapres RI Sampaikan 3 Tantangan NU ke Depan

LADUNI.ID, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konferensi Besar NU (Konbes NU 2020) pada Rabu (23/9) pagi. Acara yang diselenggarakan secara virtual ini diikuti oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof Dr KH Ma’ruf Amin.

Dalam pidato amanah pada Konbes NU 2020 tersebut, KH Ma’ruf Amin memaparkan bahwa di satu sisi NU perlu bangga karena telah menjadi organisasi pioner yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan nafas dalam dakwah dan perjuangan.

Akan tetapi, di sisi lain, kebanggaan atas perjuangan yang telah menjadi aset NU yang berharga ini akan kurang berarti manakala kita tertinggal dalam banyak hal penting yang harus dikelola secara baik.

Dalam hal ini, KH Ma’ruf Amin juga mengingatkan tentang pesan penting dari Sayyidina Ali ra. yang berbunyi: “Kebenaran yang tak terorganisasi dengan baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi secara baik, secara sistemik.”

Melalui pesan penting tersebut, KH Ma’ruf Amin sangat optimis bahwa NU akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada sehingga dalam berorganisasi pun, NU tidak menjadi bagian yang dikhawatirkan oleh Sayyidina Ali ra. dalam ungkapannya tersebut.

Adapun tantangan NU dan Nahdliyin ke depan adalah: Pertama, penguasaan teknologi digital dalam bentuk media sosial dan lain-lain sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan. Hal ini penting dalam rangka menyentuh generasi milenial di mana penggunaan teknologi digital menjadi kebiasaan sehari-hari, sehingga dengan menguasainya, NU bisa mencapai tujuan untuk berdakwah menyentuh berbagai kalangan.

Kedua, pentingnya menggerakan ekonomi warga NU karena sektor ekonomi warga ini belum optimal dijalankan secara organisatoris. Selama ini yang dilakukan NU hanya sebatas pertemuan-pertemuan saja.

“Bahkan bisa dikatakan bahwa sampai saat ini NU kurang responsif terhadap perkembangan ekonomi padahal potensi dan jaringan yang dimiliki NU dalam bidang ini sangat besar,” ujar KH Ma’ruf Amin dalam Konbes NU 2020, Rabu (23/9).

Ketiga, pengembangan bidang pendidikan baik diniyah maupun pendidikan umum, termasuk pesantren dan pendidikan tinggi. Selain untuk melakukan penguatan akidah dan syariah, lembaga pendidikan NU juga harus menyiapkan SDM yang berkualitas menguasai teknologi dan inovatif.

Inovasi menjadi kunci keberhasilan memenangkan persaingan saat ini. Dalam hal inovasi ini, KH Ma'ruf Amin mencontohkan perusahaan besar salah satunya seperti Apple yang mengalami pertumbuhan besar secara ekonomi dan telah mampu mencapai valuasi 2 triliun dollar AS, melampaui PDB Kanada, Swiss, Turki, Korsel dan lain-lain. 

“Untuk menghadapi tantangan inovasi ini, NU dapat membentuk lembaga-lembaga inovasi sebagai percontohan di beberapa wilayah atau cabang,” ungkap KH Ma’ruf Amin.

Melalui cara membangun inovasi seperti ini, lanjut KH Ma’ruf Amin, insya Allah NU akan terus diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena mampu membuat program yang manfaatnya riil bisa dirasakan oleh umat secara berkelanjutan.

Sementara itu, terkait dengan agenda menetapkan muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, dan perpanjangan masa khidmat PBNU, KH Ma’ruf Amin menghargai sikap dan pertimbangan PBNU yang berlandaskan pada tujuan syariat Islam atau maqaashid as-syariah yaitu bahwa meletakkan perlindungan terhadap kelangsungan hidup manusia (hifdzunnas) sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat dan negara (hifdzul maal).

“Atas dasar itu maka keputusan menunda Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama adalah keputusan yang tepat,” tegas Wapres RI itu.

Selain itu, dalam Konbes NU 2020 ini, KH Ma’ruf Amin juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PBNU dan seluruh jajaran pengurus yang ada di bawahnya, karena telah berperan aktif dalam rangka mengatasi penyebaran virus corona.

“Atas nama pemerintah saya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama serta jajaran pengurus di bawahnya yang telah aktif berperan serta mengatasi penyebaran virus Covid-19 ini,” ungkapnya.