Kiai Said: Hanya NU yang Paling Masif dan Serius Menangani Wabah Covid-19

 
Kiai Said: Hanya NU yang Paling Masif dan Serius Menangani Wabah Covid-19

LADUNI.ID, Jakarta - Pada Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu (23/9/2020) kemarin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siradj menyampaikan bahwa hanya ormas NU yang secara masif dan serius menangani wabah virus corona atau Covid-19 dibanding ormas-ormas lain.

“Tanpa menyombongkan diri, hanya NU lah yang paling massif yang paling serius dari ormas-ormas lain dalam menangani musibah Covid-19 ini, atau pandemi Covid-19 ini. Boleh dilihat, boleh dicek, hanya ormas NU yang sangat sangat massif dalam melaksanakan service kemanusiaan ini,” tegas Kiai Said, sapaan takdzim Prof Dr KH Said Aqil Siradj pada Konbes NU secara virtual, Rabu (23/9).

Pernyataan Kiai Said tersebut tidak lepas dari apa yang sudah dilakukan oleh NU selama pandemi covid-19 menyerang Indonesia pada awal Maret 2020 lalu. Sejak itu pula, lanjut Kiai Said, NU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 yang hingga kini masih melakukan kerja-kerja kemanusiaan dalam rangka menanggulangi Covid-19 tersebut.

Terkait hal itu, Kiai Said juga memaparkan bahwa terdapat tiga tugas utama yang telah dilakukan oleh Satgas NU Peduli Covid-19. Pertama, bersifat promotif, antara lain berupa pendirian posko peduli Covid-19, membuka layanan terpadu, dan hotline center.

Kedua, bersifat preventif, antara lain berupa penyemprotan desinfektan, intstruksi protokol masjid secara terpantau, melakukan kajian bahtsul masail, membentuk sistem informasi covid-19 NU/SINU, konsultasi psikologis dengan 2.081 psikologi NU dan penyediaan APD dan masker, alhamdulillah berjalan dengan baik,” terang Kiai Said.

Ketiga, bersifat kuratif antara lain berupa bantuan APD kepada tenaga medis, menyiapkan 22 rumah sakit NU sebagai rujukan pasien yang terinfeksi Covid-19, penyediaan ambulan rujukan dan kegiatan rapid test massal. Hingga kini, total dana yang sudah disalurkan oleh Satgas NU Peduli Covid-19, gak usah kaget, Alhamdulillah sebesar Rp 292.939.316.700,- dengan 57.158.666 penerima manfaat.

“Total, terdapat 227.887 titik Satgas NU Peduli Covid-19 tersebar di 302 kota/kabupaten di 32 Provinsi seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Seluruh kinerja yang dilakukan oleh Satgas NU Peduli Covid-19 ini, lanjut Kiai Said, terwujud karena partisipasi dan kerja sama berbagai pihak, terutama kekompakan dan kemandirian warga NU yang berbondong-bondong memberikan kontribusi nyata dan ikut ambil bagian dari gerakan penanggulangan wabah ini.

“Saya ucapkan terima kasih, jazakumullah khairul jaza sekaligus apresiasi yang setinggi-tingginya untuk seluruh kinerja Satgas NU Peduli Covid-19, lembaga, banom, dan juga seluruh warga NU yang mendukung kerja kemanusiaan Nahdlatul Ulama,” ucap Kiai Said.

Selain daripada itu, terkait dengan pelaksanaan Konbes NU yang dilakukan secara virtual, Kiai Said menjelaskan bahwa cara tersebut adalah dalam rangka menjalankan amanat organisasi untuk melaksanakan rapat Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2020.

“Ini pertama kali dalam sejarah NU rapat organisasi dalam skala nasional dilaksanakan dengan cara virtual, menunjukkan bahwa NU tidak ketinggalan, mampu beradaptasi dengan zaman dan mampu memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Kita sudah siap memasuki atau bergabung dengan yang lain di era revolusi industry 4.0. Bahkan kita sudah siap untuk memasuk revolusi industry 5.0. Tidak boleh ketinggalan, walaupun kita tetap pakai sarung, tetap pakai kopiah hitam, tetap tradisional. Tapi tidak boleh ketinggalan di bidang teknologi,” papar Kiai Said.

Dalam Konbes NU 2020 yang dimulai jam 07.00 WIB tersebut, diikuti oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof Dr KH Ma’ruf Amin. KH Ma’ruf Amin memaparkan bahwa di satu sisi NU perlu bangga karena telah menjadi organisasi pioner yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan nafas dalam dakwah dan perjuangan.

Akan tetapi, di sisi lain, kebanggaan atas perjuangan yang telah menjadi aset NU yang berharga ini akan kurang berarti manakala kita tertinggal dalam banyak hal penting yang harus dikelola secara baik. Dalam hal ini, KH Ma’ruf Amin juga mengingatkan tentang pesan penting dari Sayyidina Ali ra. yang berbunyi: “Kebenaran yang tak terorganisasi dengan baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi secara baik, secara sistemik.”

Melalui pesan penting tersebut, KH Ma’ruf Amin sangat optimis bahwa NU akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada sehingga dalam berorganisasi pun, NU tidak menjadi bagian yang dikhawatirkan oleh Sayyidina Ali ra. di atas.