Hari Santri: Hari Ngaji Hanacaraka Bersama Santri-santri Jawa

 
Hari Santri: Hari Ngaji Hanacaraka Bersama Santri-santri Jawa

LADUNI.ID, Jakarta - Hari Santri Nasional, hari ngaji Hanacaraka bersama kreatfitas intelektual santri-santri Jawa: Ini naskah Serat Selarasa dalam naskah British Library di London, dirampok Raffles dari Yogya pas invasi Jawa 1814.

Kaum santri dulu suka menghibur audiens pembaca dan pendengarnya dengan kreativitas tinggi berilustrasi. Dengan bentuk wayang, bukan manusia, sehingga terhindar dari kontroversi Fiqih perihal menggambar tubuh manusia.

Perhatikan ilustrasi khas santri itu:

Sang tokoh jejer pandito pada seorang guru ulama, berlutut dan sungkeman.  Berguru  selama beberapa hari di padepokan sang guru belajar tirakat di pinggir sungai di tengah hutan. Sebelum sang tokoh tampil membela masyarakat, membela kebenaran dan menegakkan keadilan.

Diselipkan juga drama percintaan antara sang murid kesatria dengan putri kiai. Namun dengan syarat dari kiai: sang ksatria harus khatam ngaji pegon dan hanacaraka dan baca buku-buku Islam Nusantara dan Islam Pasca Kolonial. Lalu menaklukkan kapal-kapal kompeni penjajah dan mengusirnya dari Tanah Air dengan Resolusi Jihad.

Santri-santri yang ngaji Hanacaraka pun jadinya dapat ilmu. Juga terhibur, otak kiri aktif, otak kanan juga sumringah. Umat dan bangsa pun terjaga dan terkonsolidasi.

Barakah Hari Santri...

 

(KH Ahmad Baso)