Biografi KH. Abdurrahman Mustafa, Tokoh Nahdlatul Ulama dari Nusa Tenggara Timur

 
Biografi KH. Abdurrahman Mustafa, Tokoh Nahdlatul Ulama dari Nusa Tenggara Timur
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Daftar Isi Biografi KH. Abdurrahman Mustafa

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
2.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
2.1  Dakwah
2.2  Peran di Nahdlatul Ulama
3.    Karir Beliau
4.    Pesan Beliau
5.    Referensi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir
KH. Abdurrahman Mustafa lahir pada 7 Juli 1938, di perkampungan Islam tertua, kampung Air Mata, di Kecamatan Kota Raja, Kota Provinsi Kupang Nusa Tenggara Timur.

1.3 Wafat
KH. Abdurahman Mustafa wafat pada jam 18.30 WITA, hari Rabu, 28 Oktober 2020, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

2. Perjalanan Hidup dan Dakwah

2.1 Dakwah
KH. Abdurrahman Mustafa adalah seorang tokoh ulama pejuang sejak masa orde lama menyebarkan Ahlusunah wal Jama’ah di kota Kupang maupun di beberapa kabupaten kota di wilayah pulau Flores, wilayah Pulau Timor dan wilayah pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selaku imam kelima masjid tertua NTT Masjid Baitul Kodim Air Mata Kota Kupang, beliau tetap mempertahankan Ahlusunah wal Jama’ah menjadi prinsip dasar Islam. Perjalanan panjang dalam berdakwah dilakukan beliau dengan rasa senang dan penuh keikhlasan. Beliau telah berhasil melalui bebagai rintangan, memikul beban yang cukup berat, karena lahir dari keluarga tokoh yang memperjuangkan Islam di kota Kupang.

2.2 Peran di Nahdlatul Ulama (NU)
Sejak kecil KH. Abdurrahman Mustafa sudah dikenalkan dengan prinsip-prinsip ke NU’an oleh seluruh rumpun keluarga beliau. Beliau menjalankan amanah dengan meneruskan syiar Islam semasa muda melalui berbagai kegiatan organisasi kepemudaan, mengadakan pengajian di beberapa TPA khusus masjid di wilayah kota Kupang, melaksanakan yasinan bergilir dan mengajar qunut pada kelompok-kelompok pengajian.

Tak hanya sampai di sini saja perjuangan beliau, berbagai misi demi mengembangkan Aswaja melalui kelompok masyarakat kecil dari kampung ke kampung dan tetap menjaga kemajemukan antara umat beragama di wilayah kota Kupang dan sekitarnya.

Berjuangan mendakwahkan Islam ala NU dari kampung ke kampung pada orde lama tentu banyak tantangan. Tapi hal tersebut, tidak membuat beliau patah semangat, justru membuat beliau semakin giat berdakwah.

Berkah perjuangan yang tak pernah surut itu, diceritakan bahwa beliau telah berhasil membantu mengislamkan 15 ribu Warga Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) dari kelompok non-Islam yang tertarik masuk Islam pada tahun 1960 sampai tahun 1972.

KH. Abdurrahman Mustafa, melakukan pendekatan melalui berbagai cara, antara lain perjuang lewat pendidikan, pengajian, organisasi, dll. Melalui pengajian itu masyarakat perkampungan dapat mengenal Islam dan memilih organisasi keagamaan adalah Nadhlatul Ulama (NU).

Saat itu, beberapa tokoh-tokoh muda dari kampung di kirim ke sekolah pesentren di Jawa. Diharapkan oleh beliau, agar mereka lebih memahami NU lebih luas dan tidak menghilangkan ciri khas para pejuang pendiri NU.

KH. Abdurahman Musthafa adalah pendiri serta mantan Sekretaris Pertama NU Nusa Tenggara Timur (NTT)  pada tahun 1964. Beliau terus berjuang akan terus menyebarkan Ahlusunah wal Jama’ah kapanpun dan di manapun. Walaupun sudah dibilang usia yang cukup tua, tetapi perjuangan beliau tidak pernah surut, beliau masih tetap terlihat aktif melalui berbagai mimbar keagamaan.

3. Karir Beliau
Beliau juga merupakan mantan Anggota DPR RI dari Fraksi NU pada tahun 1966-1970. Meskipun berkarier di dalam politik, beliau tidak pernah silau dan lalai dengan jabatan, dan hal itu justru membuat  KH. Abdurahman Mustafa tetap semangat mengontrol perkembangan NU melalui gedung senayan Jakarta.

Tak merasa mewah berada di kursi empuk sebagai utusan NU Nusa Tenggara Timur, ketika turun ke NTT tetap mengunjungi basis-basis NU yang ada di beberapa kabupaten daratan Timor, Sumba, maupun Flores. Misi perjuangan sebagai tokoh syiar agama tetap terpatri di dalam hati dalam keadaan bagaimanapun. Semasa lepas dari kursi senayan, beliau justru mampu mendirikan beberapa Cabang Nadhlatul Ulama (NU) di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur.

Perjuangan beliau dalam berdakwah yang tak pernah surut itu, semakin mendapatkan simpati dari para tokoh NU, hingga pada akhirnya beliau dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Rais Suriah PWNU NTT, dan menjadi Mustasyar PBNU masa jabatan 2015-2020.

4. Pesan Beliau
KH. Abdurrahman Mustafa berpesan kepada seluruh kaum Nahdiyin di NTT agar tetap menjaga paham Ahlusunnah wal Jamaah sebagai landasan dasar Islam yang banyak dianut oleh mayoritas umat Islam sehingga cenderung paling benar hujjahnya. Beliau juga dengan tegas mengatakan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin, yang tetap menjaga nilai-nilai toleransi di antara sesama umat Islam maupun di antara kelompok pemeluk agama lainnya.

5. Referensi
Nu Online https://www.nu.or.id

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 7 Juli 2023, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 28 Oktober 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya