Naskah Dokumen Surat Ansor tahun 1955 Ditemukan! Begini Isinya

 
Naskah Dokumen Surat Ansor tahun 1955 Ditemukan! Begini Isinya
Sumber Gambar: Arsip LTN NU Kebumen/Kabar NU

LADUNI.ID, Jakarta - Banyak sejarah ke-NU-an yang hingga kini masih tersimpan dan tidak banyak orang menemukan. Pada Rabu (24/3/2021), telah ditemukan sebuah dokumen surat lawas dengan kop sederhana: GERAKAN PANDU ANSOR TJABANG KEBUMEN, tertanggal 23 Pebruari 1955.

Dilansir dari laman Kabar NU, surat tersebut diketahui bernomor: 23/II-’55. Perihal: Peringatan Isra’/Mi’rodj Nabi Besar Muhammad Saw. Sifat: Undangan. Temuan surat lawas ini berkepala surat ditujukan kepada Kyai Zamzam Ketamanan (Tamanwinangun). Adapun isi surat tersebut adalah sebagai berikut.

Dengan segala hormat. Merdeka! Dengan ini kami mohon dengan hormat sudi apalah kiranja Bapak berkenan meluangkan waktu jang bahagia guna menghadliri peringatan Peringatan Isra’ dan Mi’rodj Nabi Besar Muhammad S.a.w. jang akan kami selenggarakan nanti pada malam Djum’at paing tgl. 9 Radjab 1374 atau 3/4 Maret 1955 bertempat di Serambi/halaman Mesdjid Besar Kabupaten Kebumen dimulai djam 20.30 dengan atjara: 1.-Pembukaan/Pembatjaan Al Qur’an. 2.-Ichtisar Riwajat Isra’/Mi’rodj Nabi Besar Muhammad S.a.w. 3.-Pidato K.H.Anwar Musaddad Guru Besar pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Jogjakarta, dengan sekedar menundjukkan gambar-2 jang sesuai dengan kenjataan, keagamaan, dan kesulilaan. 4.-Sambutan. 5.-Penutup/Do’a.

A/n. Pimpinan G.P. Ansor Tjabang Kebumen: Wk.Ketua: Slamet; Sekretaris I Muzakki D.N. Dibubuhi tandatangan dan cap basah.

Dalam surat tersebut juga terdapat tambahan sebagai berikut.

Noot: 1.Surat undangan ini untuk seorang harap dibawa dan ditundjukkan kepada pendjemputnja. 2. disediakan tempat duduk dimuka Kantor Urusan Agama Kabupaten Kebumen.

Penemuan naskah ini tentu sangat menarik. Sebab, terdapat banyak hal yang layak diperdalam lebih lanjut. Sebagaimana dapat dilihat, surat lawas diketik manual. Sementara kop surat juga ditulis tangan dengan huruf Arab/Arab Pegon.

Setidaknya terdapat empat nama yang tertera dalam surat, yaitu, KH Zamzam Ketamanan, KH Anwar, Slamet, dan Muzakki DN. Pada 1955 KH Zamzam sudah menjadi tokoh kyai NU dan menjadi panutan pemuda NU Kebumen. Sedangkan KH Anwar Musaddad merupakan profesor bidang ushuludin dan juga merupakan seorang tokoh nasional yang mendapatkan tugas dari Menteri Agama KH Fakih Usman untuk mendirikan PTAIN di Jogjakarta pada 1953 (UIN Sunan Kalijaga sekarang). Prof KH Anwar Musaddad merupakan pendiri Pesantren Al Musaddadiyah Garut Jawa Barat, dan pernah menjabat Wakil Rais Aam PBNU hasil Muktamar NU Semarang 1980.

Sedangkan terkait nama Slamet dan Muzakki DN belum terlacak, termasuk kelengkapan dan nama-nama pengurus GP Ansor sekitar 1955. Namun demikian, kiprah Ansor NU Kebumen saat itu dapat dirasakan sudah menonjol mengingat pada 1955 diselenggarakan Pemilu dan NU menjadi Partai NU yang baru berumur tiga tahun.

Penemuan sepucuk surat dokumenter ini juga menandakan bahwa NU Kebumen ternyata sudah membangun komunikasi dan jaringan dengan tokoh NU tingkat nasional sejak dulu. Ini juga dapat dijadikan inspirasi bagi seluruh kader NU mulai dari tingkat wilayah (PWNU), cabang (PCNU) bahkan hingga anak cabang (PAC) harus membangun komunikasi dengan jaringan NU tingkat pusat.(*)

***

Editor: Muhammad Mihrob