Sakit Hati Karena Cinta, Apa Obatnya?

 
Sakit Hati Karena Cinta, Apa Obatnya?
Sumber Gambar: Koleksi Laduni.ID

Selamat Pagi, Pak...

Perkenalkan saya, laki-laki, sebut saja Ab. Umur 26 tahun. Dari dulu saya ga pernah pacaran. Baru Kira-kira pas 2019 saya pacaran untuk pertama aslinya. Selama pacaran ini, saya merasa banyak sakit hati, capek. Tiap kali berantam selalu ngomong minta putus, padalan ngomong diawal komit dalam pacaran. Dia bilang gak mau putus lagi karena sudah capek putus sama mantan-mantannya yang dulu. Pacar saya membesar-besarkan hal kecil. Akhirnya kita sering berantem.

Baca juga: Apakah Saya Mengalami Anxiety Depression?

Kira-kira awal 2020 kita putus. Jadi usia pacaran kami ga ada setahun. Hati saya hancur berkeping-keping. Saya kecewa karena yang tadinya saya kira bakal menjadi pertama dan terakhir, ternyata gagal. Setelah 3 bulan putus, saya menjadi benci dan dendam kepada mantan saya, bahkan sampai sekarang. Sudah kira-kira setahun sejak putus. Ingin rasanya kalo bisa ketemu dia, ingin saya maki-maki dia. Saya nyesal bisa ketemu dia, berharap kalo waktu bisa dimundurin, bakal saya mundurin untuk merubah masa lalu. Dia adalah penyesalan terbesar di hidup saya. Saya mencoba untuk memaafkan tapi saya gak rela, karena dia sudah membuat saya hancur.

Baca juga: Body Neutrality, Apa dan Bagaimana Cara Menerapkannya?

Saya menjadi sensitif dengan percintaan. Kalo melihat drama Korea yang dilihat adik saya, saya  jadi emosi. Saya takut jatuh cinta lagi. Kalo saya liat ada orang pacaran yang berantam, saya jadi emosi. Setiap saya dengar lagu romantis, saya emosi. Tetapi kalo saya dengar lagu metal, saya menjadi tenang. Karena saya suka lagu metal sejak lama. Saya menjadi mati rasa dengan wanita, dingin tidak ada perasaan terhadap wanita. Wanita semuanya sama saja. Bisanya cuma bikin laki-laki stres. Mohon sarannya saya harus gimana, Pak?

Terima kasih banyak.

Jawaban:

Terima kasih Mas sudah menghubungi kami. Saya memahami perasaan Anda. Mengapa terjadi seperti ini? Karena dari awal Anda sudah memiliki pengharapan yang begitu besar dan sangat yakin dengan jalan Anda. Anda mungkin lupa bahwa hidup adalah kemungkinan. Tiap apa yang kita putuskan selalu ada sisi positif dan negatif, ada kemungkinan sukses dan gagal. Penting sekali kita menyadari hal ini sehingga ketika pilihan kita ternyata tidak sesuai dengan yang kita inginkan, mental kita sudah siap.

Baca juga: Calon Suami Posesif, Membuatku Ragu Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

Apa yang sudah terjadi jadikanlah pelajaran sehingga bisa jadi pegangan di masa depan. Putus cinta memang menyakitkan, tapi bukan berarti Anda harus mengorbankan semua kehidupan Anda. Berapa ruginya jika satu keping cinta  rusak justru menghancurkan seluruh bangunan hidup Anda. Berpikirlah dengan jernih bahwa kodrat manusia adalah saling mencintai. Dan perjalanan Anda masih panjang.

Baca juga: Tips yang Bisa Dilakukan dalam Menghadapi Masalah

Sedih boleh saja tapi jangan berlarut-larut, Mas. Anda batasi kesedihan Anda lalu Anda putuskan bahwa Anda harus tetap melanjutkan hidup Anda. Oleh karenanya Anda perlu memutuskan beban masa lalu Anda agar tidak membebani langkah Anda menjalani masa depan. Perlu adaptasi untuk menjalani Hari-Hari Anda, Mas...gak apa-apa kalau sekarang ini masih belum bisa untuk mencintai. Jangan dipaksakan, Mas. Tapi jangan sampai menutup hati terus. Satu lagi, tidak semua wanita seperti yang Anda pikirkan Mas. Mesti kita lihat kasus per kasus. Kalau Anda fokus dengan perbaikan diri terus, Insya Allah nanti akan ada calon pendamping hidup Anda yang datang Mas...

Tetap semangat dan jangan lupa bahagia serta bersyukur kepada TUHAN.

Salam Hormat,
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi, Psi