Rahasia Gus Dur selalu Dirindukan

 
Rahasia Gus Dur selalu Dirindukan
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Tempo hari Gus Dur dilengserkan dengan paksa dari kursi kepresidenan. Sebuah peristiwa politik paling tragis dalam sejarah Indonesia yang nyaris "chaos". Gus Dur bertindak bijak. Kedamaian rakyat lebih utama dari jabatan. Meski begitu nama Gus Dur, presiden ke-4 itu, tetap harum mewangi, pujian dan kekaguman terhadap beliau mengalir sepanjang tahun. Beliau masih dan selalu dicintai dan dirindukan oleh mereka yang hatinya bersih. Sementara orang-orang yang merekayasa pelengseran dan para pembencinya, terlunta-lunta, bagai gelandangan, tak berharga lagi, bahkan direndahkan publik. 

Beberapa teman bertanya mengapa Gus Dur bisa begitu? Lalu aku menyebutkan sebuah Hadis berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ ، قَالَ : فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ، ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ

"Jika Allah mencintai hamba-Nya, Dia memanggil Jibril lalu mengatakan: 'Aku mencintai si A. Maka cintailah dia.' Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyampaikan kepada para penghuni langit, 'Allah mencintai si A. Maka cintailah dia.' Para penghuni langit itu pun mencintainya. Lalu diapun dicintai para penghuni bumi." (HR. Muslim)

Masya Allah.... Teman-teman itu mengangguk dengan wajah penuh kekaguman. Jadi? Jadi soal mengapa dan bagaimana bisa Gus Dur diziarahi beribu orang adalah (karena) cinta.

Gus Dur mencintai manusia dengan tulus. Melayani dan menggembirakan hati mereka yang luka. Itu rahasianya. Para wali yang diziarahi juga demikian. Gus Dur besar sendiri meski andai pun tak jadi presiden. Beliau lebih besar dari Presiden. 

Lalu aku juga bilang begini, "Siapa yang mencintai akan dicintai. Siapa yang membenci akan dibenci." Dan renungkanlah hukum kehidupan ini:

اَلْاِنْسَانُ مَجْبُوْلٌ بِحُبِّ مَنْ اَحْسَنَ اِلَيْهِ وَبِبُغْضِ مَنْ اَسَاءَ اِلَيْهِ

"Manusia diberi sifat senang orang yang berbuat baik kepadanya dan tidak senang kepada orang yang berbuat jahat atau buruk kepadanya."

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

مَنْ تَوَاضَعَ ِللهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَبَّرَ وَضَعَهُ اللهُ

‎ "Siapa yang rendah hati karena Allah, maka Allah mengangkat (derajat)-nya; dan siapa yang sombong, maka Allah merendahkannya." (HR Abu Nu‘aim)‎. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 30 Juli 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: KH. Husein Muhammad

Editor: Hakim