Kisah Hikmah Penjual Tahu dan Doa yang Terucap

 
Kisah Hikmah Penjual Tahu dan Doa yang Terucap
Sumber Gambar: Ilustrasi/Kompas.com

Laduni.ID, Jakarta – Suatu ketika ada seorang pedagang tahu yang menjual dagangannya di pasar, untuk sampai ke pasar ia harus melewati sawah dan menaiki angkot. Ia memiliki angkot langganan yang setiap harinya selalu mengantarnya ke pasar.

Sebelum berangkat ia selalu berdoa kepada Allah supaya semua dagangannya habis terjual. Ia selalu berdoa dan tak pernah sekalipun meninggalkannya. Setiap hari dagangannya selalu habis dan si penjual tahu itu pulang dengan bahagia.

Namun pada suatu hari, saat ia melewati area persawahan, entah kenapa tiba-tiba saja ia terpeleset dan tercebur ke sawah. Semua dagangannya rusak, tahu yang harusnya ia jual di pasar dan mendapatkan untung kini tak dapat lagi dijual.

Si penjual tahu itu mengeluh kepada Allah, bahkan ia menyalahkan Allah atas apa yang menimpanya pagi itu. Padahal setiap hari ia berdoa dan tak pernah meninggalkannya, tapi kenapa Allah membuatnya harus merugi pada hari itu. Akhirnya ia pulang dan tak jadi menjual dagangannya di pasar.

Sesampainya di rumah ia mendapat kabar bahwa angkot yang biasa mengantarnya ke pasar jatuh ke jurang, semua penumpang termasuk pengemudinya tewas di tempat kejadian. Hanya dialah satu-satunya calon penumpang yang selamat dari tragedi itu. Ia selamat karena tak jadi berdagang dan membawa pulang semua dagangannya yang sudah rusak.

Sore harinya ada seorang peternak bebek yang hendak membeli tahu kepadanya, peternak itu hanya membeli tahu yang rusak karena hanya untuk campuran pakan bebek. Spontan si penjual tahu menangis bahagia, dagangannya yang rusak hari ini laris manis dibeli oleh peternak bebek itu.

Dari kisah di atas kita dapat belajar hal yang sangat penting, terkadang apa yang kita inginkan tidak harus semuanya terkabulkan. Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, dan tidak jarang Allah mengganti keinginan tersebut dengan sesuatu yang lebih baik.

Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, selama ini kita hanya meminta apa yang diinginkan bukan meminta apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, janganlah lelah untuk berdoa, jangan mengeluh, apalagi menyalahkan Allah atas kejadian pahit yang kita alami.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui.”

“Jika Allah menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.”


Editor: Daniel Simatupang