Rahasia Membaca Lafal Bismillah Setiap Hari

 
Rahasia Membaca Lafal Bismillah Setiap Hari
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Dalam memulai segala aktivitas, umat Islam dianjurkan untuk melafalkan “Bismillahirrahmanirrahim”, sebab dalam lafal ini mengandung banyak sekali keberkahan. Bahkan Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Syarawi menyebutkan bahwa lafal bismillah memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.

Menurutnya, ketika seseorang hendak mengerjakan sesuatu, tentunya ia membutuhkan banyak energi. Energi tersebut haruslah diminta kepada Allah SWT dengan cara melafalkan bismillah sebelum memulai aktivitas.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga sejak dulu telah mengimbau umatnya untuk melafalkan bismillah sebelum melakukan sesuatu.

كل أمر ذي بال لا يُبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع

“Setiap perkara baik yang tidak didahului dengan bismillahirrahmanirrahim, perkara itu terpotong (percuma atau tidak dianggap ibadah).”

Selain itu, keutamaan dari lafal ini ialah dapat menutpi aib diri dari penglihatan jin. Disebutkan dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

سَترُ ما بين أعينِ الجنِّ وعوْراتِ بني آدمَ، إذا دخل أحدُهم الخلاءَ أن يقولَ: بسمِ اللهِ

"Kamu akan menutupi apa yang ada di antara mata jin dan aurat anak-anak Adam. Ketika salah satu dari mereka memasuki toilet dia harus mengatakan: bismillah."

Fadhilah lain dari lafal bismillah adalah Allah akan memudahkan kebutuhan seseorang di dunia dan di akhirat, hal tersebut disampaikan oleh Gus Dewa dalam unggahan Facebook pribadinya. Gus Dewa menyebutkan bahwa orang tuanya selalu berpesan kepada muhibbin dan para santri untuk selalu mengamalkan lafal bismillah sebanyak 1000 kali setiap harinya.

وَ مَنْ دَاوَمَ عَلَى قِرَاءَتِهَا كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ قَضَى اللهُ حَاجَتَهُ بِالْيُسْرِ فِى الدُّنْيَا وَ الأَخِرَةِ

“Barang siapa yang mengistiqamahkan (mendawamkan) membaca bismillahirrahmanirrahim setiap hari seribu kali, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya dengan mudah, baik kebutuhan di dunia ataupun di akhirat.” (Kitab Khozinatul Asror, hal. 91). Wallahu a’lam.


Editor: Daniel Simatupang