Tiga Golongan Pembaca Al Qur'an

 
Tiga Golongan Pembaca Al Qur'an
Sumber Gambar: Ilustrasi/Detik.com

Laduni.ID, Jakarta – Membaca Al-Qur’an adalah aktivitas yang memiliki banyak keutamaan, dengan mambaca Al-Qur’an segala kesempitan yang membelenggu akan dilapangkan. Termasuk, hati yang sewaktu-waktu dapat berkarat seperti besi, dapat dibersihkan dengan membaca Al-Qur’an.

Dalam kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dhimyati menyebutkan:

تلاوة القرآن العظيم من أفضل العبادات وأعظم القربات وأجل الطاعات وفيها أجر عظيم وثواب كريم

“Aktivitas membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang paling utama, taqarub teragung, dan ketaatan terbesar. Di dalam terdapat pahala yang besar dan ganjaran mulia.”

Mereka yang menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an, disebut oleh Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki sebagai orang yang memiliki banyak keistimewaan, seperti ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah, diakui sebagai keluarga Allah (ahlullah), dan orang keistimewaan-Nya yang terpilih.

Imam Hasani Al-Basri dalam kitab Adaabul Hasan Al Basri wa Zuhduhu wa Mawaaidhuhu kemudian membagi para pembaca Al-Qur’an menjadi tiga golongan:

قرَّاء القرآن ثلاثة نفر: قوم اتخذوه بضاعةً؛ يطلبون به ما عند الناس.

وقوم أجادوا حروفه، وضيعوا حدوده؛ استدَرُّوا به أموال الولاة، واستطالوا به على الناس، وقد كثر هذا الجنس من حملة القرآن، فلا كثَّرَ الله جمعَهم ولا أبعد غيرَهم.

وقوم قرؤوا القرآن، فتدبروا آياته، وتداوَوْا بدوائه، واستش:فوا بشفائه، ووضعوه على الداء من قلوبهم، فهم الذين يُستسقَى بهم الغيث، وتُسدَى من أجلهم النعم، وتُستدفَع بدعائهم النقم، أولئك حزب الله، ألاَ إن حزب الله هم الغالبون.

Golongan pertama adalah mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai komoditas untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri di sisi manusia. Golongan kedua ialah mereka yang menguasai setiap huruf Al-Qur’an, namun menyianyiakannya, menggunakan setiap ayat Al-Qur’an untuk memperkaya diri sendiri, dan mendzalimi manusia lainnya.

Golongan terakhir ialah mereka yang membaca Al-Qur’an dan merenungkan setiap hurufnya, mencari kesembuhan dari setiap ayatnya, mencari pertolongan dari dalam Al-Qur’an, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Demi merekalah nikmat digelontorkan, dan berkat doa merekalah bencana dihindarkan, merekalah golongan Allah, sesungguhnya golongan Allah-lah yang beruntung.

Sumber: FB Pesantren Online


Editor: Daniel Simatupang