Keutamaan Umat Nabi Muhammad SAW

 
Keutamaan Umat Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: Clker-free-vector-images-3736/ Pixabay

Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad SAW adalah makhluk Allah yang paling mulia, pemimpin para Nabi dan Rasul. Menjadi Umat Rasulullah SAW adalah impian para ummat terdahulu, bahkan para Nabi pun berkeinginan untuk menjadi ummat Nabi Muhammad SAW seperti kisah berikut ini.

Ketika Nabi Musa As Bermunajat di Gunung Thursina untuk “Bertemu” Allah SWT, Nabi Musa AS mengajukan beberapa permintaan terkait isi dalam Lauh-lauh (Kitab Taurat) yang diterimanya.

Nabi Musa As berkata : “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang menjadi umat terbaik yang pernah terlahir ke Dunia, mereka menyuruh sesamanya untuk berbuat kebaikan dan mencegah sesamanya berbuat kemungkaran”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai Umatku”.

Allah SWT Menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad”.

Nabi Musa As berkata lagi : “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu Umat yang menjadi umat terakhir yang diciptakan, namun mereka adalah umat yang paling dahulu masuk Surga”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai Umatku”.

Allah SWT Menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad”.

Nabi Musa As berkata lagi : “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang memiliki anak-anak yang sudah dapat menghafal Kitab Suci mereka, sedangkan umat-umat sebelum itu membaca kitab Suci mereka dengan melihat”.

“Apabila Kitab itu disingkirkan, mereka tidak dapat membacanya dan tidak mengetahuinya. Engkau juga memberikan mereka daya hafal yang tinggi yang tidak diberikan pada Umat-Umat lainnya”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku”.

Allah SWT Menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad”.

Nabi Musa ‘alaihissalam berkata lagi : “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang Beriman pada Kitab Suci yang pertama kali diturunkan hingga Kitab Suci yang terakhir diturunkan”.

“Mereka senantiasa memerangi kesesatan, bahkan mereka juga memerangi Makhluk paling pendusta yang bermata satu (Dajjal)”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai Umatku”.

Allah SWT menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad”.

Nabi Musa As berkata lagi : “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang dapat memakan hasil dari Zakat yang dikeluarkan oleh sesama mereka, namun tetap diberi pahala yang berlipat-lipat”.

“Engkau mewajibkan zakat itu pada orang-orang kaya di antara mereka dan menyalurkannya pada orang-orang miskin. Sementara ketika umat-umat lain berzakat, jika diterima maka zakat itu akan dimakan Api, dan jika ditolak maka zakat itu akan dimakan hewan buas dan burung-burung”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai Umatku”.

Allah SWT Menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad.”

Nabi Musa As berkata lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan suatu umat yang ketika berniat untuk berbuat baik namun mereka tidak melaksanakan niat tersebut, maka akan tertulis satu kebaikan. Dan jika mereka melaksanakan niat tersebut, maka akan tertulis bagi mereka 10 hingga 700 kali lipat”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai Umatku”.

Allah SWT Menjawab : “Itu adalah Umat Muhammad”.

Nabi Musa As berkata lagi, “Ya Tuhanku, aku melihat di Lauh-lauh itu disebutkan mereka suatu umat yang dapat memberikan Syafa’at sekaligus menerima Syafa’at”. “Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku”.

Allah SWT Menjawab, “Itu adalah Umat Muhammad.”

Setelah mendegar semua itu, Nabi Musa As melemparkan Lauh-lauh yang dipegangnya sembari berkata : “Ya Tuhanku, jadikanlah aku salah satu Umat Muhammad”.

MasyaAllah, betapa besar nikmat keutamaan dan keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada Ummat baginda Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga Nabi Musa-pun meminta untuk menjadi umat Rasulullah SAW.

Keutamaan dan keistimewaan itu tentu berkat derajat tinggi yang dimiliki oleh baginda kita Nabiyyullah Muhammad SAW di sisi Allah SWT.

Marilah kita selalu bersyukur telah menjadi umat dari makhluk terbaik, manusia termulya dengan selalu membaca shalawat kepadanya. Semoga dapat menambahkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد.


Sumber: Sabilul Idzkar Wal I’tibar karya Al Habib Abdullah Bin Alawi Al haddad